Aku adalah pesan yang
kau baca dalam 4 tahun, tidak aku yang mentargetkannya 4 tahun harus selesai. Aku
akan ‘membunuh’ harimu dengan sejabodetabek tugas jika kau memikirkanku dengan
tidak ikhlas. Aku akan menjadi ‘gurumu’ dengan berjuta kenangan, pembelajaran,
serta pengalaman jika kau memperhatikanku dengan baik serta tahan menerima
tantanganku, tantangan pesan yang akan terus berkurang seiring waktu. Ingatlah juga
Pesanku akan semakin berat ketika kamu ingin mencapai puncak, tapi aku
memanipulator, aku adalah waktu yang akan terus mendekatimu. Itu aku..sang
manipulator, Ya aku adalah yang memburumu, semakin waktu berjalan maka semakin
tegak semakin dekat aku didepanmu. Melangkahlah kepadaku... impianmu, doamu,
citamu, usahamu, penantianmu tak akan sia sia jika kau terus membaca pesanku
dengan perjuanganmu. Kau akan meraih aku.
*abaikan
Strata satu, wisuda,
toga, gelar, sukses. Tak luput bukan dari pemikiran?
Tapi tak hanya itu
sebenarnya... menurutku prosesnya yang menyenangkan, mencemaskan, mendebarkan,
menyesakkan, dan beribu perasaan lain yang tak bisa diungkapkan.
Menjadi mahasiswi
tingkat akhir adalah statusku sekarang, kayaknya aku harus fokus supaya adekku
bisa kuliah setelah pengorbananya memilih kerja terlebih dulu dan ‘nunggu mbak
lulus’ ;’( #mungkin aku terharu.
Aku ingin melihat kembali
pesan hidupku yang sudah terbalas, pesan hidupku yang amat lucu, pesan hidupku
yang sugguh takkan terulang bersama kalian, sahabatku..
Gak nyangka aku sudah
setua ini untuk menulis hal yang kekanak-kanakan. Emang sifatku gitusih..mau
diapain lagi?
Menuju 2016 proses dari
awal.
Terlalu banyak kejadian
dahsyat dalam hidup, mungkin aku flash back dulu sai (silent rider=sailen
rider). Di sela kesibukan penelitianku sekarang aku sukak kangen sama
kesibukkan tugas, aku sukak kangen sama kesibukkan yang dibuat buat sendiri,
aku sukak kangen sama kesibukkan jailin orang. Aku seneng banget bisa duduk
setara sama kalian di bangku strata satu, sama kalian yang orang jauh-jauh. Sama
kalian yang orangnya nyebelin sampe nyenengin. HAHA
Di tanah rantau ini aku
belajar banyak hal, belajar caranya memaknai hidup yang nggak melulu untuk
serius, memang adakalanya kita tertawa memecah kondisi.
Aku memang penyendiri,
yang Cuma bisa belajar ditempat sunyi, yang suka nunduk jalan sendiri dibawah
pohon sampe tiba-tiba didepanku berdiri dua anak kecil yang ketakutan karena
ada ular ditengah perjalanku.
Aku memang menikmati
alam tanpa kebisingan dengan khayalanku sendiri, biasanya sebuah instrumen bisa
menenangkanku walau akhirnya ditengah alan ketemu teman, ‘fik, ayo bareng sini
naik ke motor’
“–motor kemana fik? Udah
inget punya motor? “ TAJEM GITU
“Inget kok, Cuma males
bawa”
Aku mengakui memang aku
pelupa, jujur, ceroboh juga. Memang baru Januari 2015 kemarin aku RESMI jadi
pengendara motor, sebelumnya aku ilegal..karena gak punya SIM. Tapi kelayapan
udah kemana-mana, dan Alhamdulillah gak kenapa-kenapa. Seminggu juga aku pergi
pergi, dan baru inget STNK nya di temen. Gampang banget memang fokusku hilang..
mungkin kata orang sekarang karena kurang minum Aqua. -__-
Kejadian paling hebat
yang pernah aku lakukan adalah mencuci motor, hebatnya motor itu aku tinggal
untuk tempur 5 dosen di keesokan harinya. Di tempat cuci motor itu aku serahkan
kunci serta fotokopian stnk yang ada dalam jok. Hebat..... aku lupa ambil
motorku sendiri, hebat...aku inget tapi toko cucian motornya udah tutup (udah
malem sih). Hebat....ujian 5 dosen jadi gak fokus. Hebat...pagi pagi aku ambil
disapa Bapak Bapak yang ngetawain. (kayaknya ngeledek, atau heran gitu/// bisa
bisanya motor ketinggalan..gak diambil ambil ditempat cucian). Alhamdulillah
ini terpendam dalam hati masih bisa ketemu itu motor dengan aman. Hebat... aku
gak berani nyuci motor ditempat itu lagi. Malu aku. HAHA
Revo biru itu memang
gak pernah habis ceritanya, eh orangnya baca ini gak ya... orang yang aku ajak
main terus nerobos lampu merah sampe diomelin supir angkot, untung aja gak ada
polisi. Keren banget kalo aku masuk polres kali ya.. udah plat B lawan angkot
plat R yang supirnya serem -__-
Gagal jadi tamu
undangan juga bawa ni motor, udah rapih rapih.. tiba di lokasi sepi, aku heran,
temenku juga heran, padahal kita udah bayangin makanan yang akan disuguhkan,
ketika dikonfirmasi ternyataaaaaa.... acaranya 1 hari yang lalu. WKWKWKW yah
itu namanya khilaf bukan?
Berkat ini juga Pak
Joni (satpam kampus TP) kenal sama aku. “kamu kalo parkir motor pasti disini”. Dan
beliaulah yang berjasa menghilangkan segala kepanikan dikepala aku setelah ber
jam-jam mengitari, menyusuri dan pasrah nyari kuci motor. “motormu apa? Platnya
apa? Kuncinya warna apa?”---------------free memory---------------- “ini dari
pagi ada disaya, abisnya ditinggal di motornya”.
Kan.. kece baday -__-//
hafal deh tuh.
Tuing....tuing....
prosesnya lebih rame dari cerita ini. Oh iyaaaa aku juga masih sukak inget
fenomena kelas. Ruang G yang saaangat besar sampe ga kedengeran dosen ngomong
apa, Ruang F Ruang E yang bentuknya kaya potongan kue (seperempat
lingkaran)..yaah mentang mentang ilmu pangan semua dikaitin ke makanan.
Aku juga inget fenomena
sekre, Unit Kegiatan Mahasiswa dan segala yang berada di dalamnya. HIMA dan
segala yang berada didalamnya. Banyak banget sahabat sahabat yang aku iri
dengan kesuksesannya.. tapi aku bilang sama diriku yang tak pandai ini untuk
membiarkannya jika memang aku kalah dalam urusan dunia, tapi aku mau menang
dalam urusan akhirat. Aku tetap bersyukur dengan kemampuan yang aku punya :)
teruuusss Suatu pengalaman besar
juga aku praktik kerja lapang dengan Bapak Bapak dan Ibu Ibu yang perhatian,
dengan ilmu yang gratis, kasing sayang yang gratis, makanan yang SELALU gratis
(ceritanya pas musim durian). Bersyukur banget aku bisa mengenal orang orang
desa yang ramah dan waoww sekali untuk pelajaran hidup. Terlatih juga aku
dengan dosen pembimbing PKL yang luar biasa keren, terimakasih membuatku
semakin paham cara menulis yang benar sampai akhirnya Bapak hanya cukup revisi
satu kali untuk laporan.
Masa masa muda yang
terlalu berwarna, memang aku tomboy--- “eh fika lu mah petakilan” (kata
temenku) ---yakali cewe duduk diatas meja, jalan diatas meja, udah pake rok
kelakuan kaya pake trening -__- eh sekalinya feminim pas teriak ketauan jiwa
nya. (maksudnya apa ini?)
Aku memang sempat
menyebar kuisioner online sekitar April lalu dengan bantuan googleform. Alhamdulillah
ada 64 responden yang mengisi untu mengkritik aku. Aku sadar dan terbuka sekali
dengan semua resiko pertanyaan yang aku ajukan.. tapi ternyata jawaban para
Anonim itu tak beda jauh dari harapan, eh adaa....rada rada emang. Wkwkw
Semakin besar harapan
aku untuk mendekat pada pesan hidup yang targetnya 4 tahun itu. Makanya semakin penasaran aku dengan apa yang akan terjadi
pada hidupku, kritik itu yang membantuku menjadi lebih baik. Tunggu di part 2
abaikan ini, tapi ini bukan fiktif belaka~ curhatan gak jelas yang gak layak jadi cerita.
abaikan ini, tapi ini bukan fiktif belaka~ curhatan gak jelas yang gak layak jadi cerita.
Bukan berita sih, jadi
mohon maklum tidak ada editing disini
Yang nulis aja sibuk ngetik sambil makan jeruk oleh oleh dari Bekasi ^^
No comments:
Post a Comment