LAPORAN KIMIA DASAR II
ACARA 1
UJI SIFAT ASAM
DAN BASA SENYAWA ORGANIK
Oleh :
Fika Puspita
(A1M012001)
Rombongan 1
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
JURUSAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
PURWOKERTO
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari hari, kita pasti pernah menemui makanan ataupun minuman
ataupun bahan lain yang rasanya asam maupun basa, namun dari semua bahan
tersebut tidak diketahui secara pasti PH nya, mungkin juga beberapa diantaranya
merupakan zat kimia, padahal tidak semua zat kimia
boleh dicicipi atau disentuh. Untuk mengetahui sifat asam dan basa, kami melakukan suatu
percobaan ilmiah. Karena dengan melakukan percobaan kita dapat mengetahui suatu
larutan, apakah mengandung sifat asam atau basa. Zat asam dan basa tersebut
dapat dibedakan dengan alat indra manusia, namun tidak semua zat tersebut aman
bagi manusia. Oleh karena itu diperlukan indikator pengujian.Senyawa asam
mempunyai rasa yang masam, sedangkan rasa basa mempunyai rasa pahit. Akan
tetapi tidak boleh mencicipi rasa suatu zat kimia untuk untuk mengetahui sifat
asam atau basanya. Hal ini disebabkan senyawa kimia tersebut mungkin beracun.
Untuk itu, membutuhkan alat bantu.
Maka untuk menguji apakah suatu zat termasuk asam atau
basa digunakan indikator asam atau indikator basa. Salah satu indikator asam
basa yang sering digunakan adalah kertas lakmus yang terdiri dari dua warna,
lakmus merah dan lakmus biru. Kertas lakmus atau litmus ini terbuat dari
sejenis lumut kerak. Untuk membuatnya sejenis kertas dicelupkan kedalam larutan
lumut kerak kemudian dikeringkan. Selain
kertas lakmus beberapa zat dapat bereaksi dengan asam dan atau basa dengan
menghasilkan warna tertentu. Zat seperti ini berarti dapat berfungsi sebagai
indikator asam dan atau indikator basa. Alat lain yang bisa digunakan
untuk pengujian asam dan basa yakni PH meter dan PH paper Universal, biasanya
pada laboratorium alat ini lebih sering digunakan.
Pada praktikum ini, akan menguji beberapa zat kimia apakah
termasuk asam atau basa dengan menggunakan PH Paper Universal. Dimana bahan yang di uji adalah bahan yang sering kita
temui pada kehidupan sehari – hari seperti glukosa. Fruktosa, asam asetat, asam
sitrat serta alcohol.
B.
Tujuan
Menguji sifat asam dan basa
beberapa senyawa organic, menggunakan kertas lakmus dan mengukur PH.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Asam
Asam adalah zat apa saja yang
molekulnya mempunyai satu atom hidrogen yang mampu memisahkan diri menjadi ion
hidrogen (H+), atau dengan kata lain bahwa semua asam adalah sumber
ion hidrogen (H+) atau proton.
Contoh reaksi kimia asam adalah :
HCL --> H+ + Cl-
Asam merupakan salah satu penyusun dari
berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan.
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion H+.
Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia
asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom
yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif.
Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.
Menurut J.N Bronsteddan T.M
Lowry padatahun 1923 mendefinisikan asam sebagai setiap zat sembarang (baik
dalam
bentuk
molekul
ataupun ion) yang menyumbang
proton H+ (donor proton) dan
basa
sebagai
setiap
zat
sembarang (molekul
atau ion) yang menerima
proton (akseptor proton). (vogel,1982)
Sifat-sifat larutan asam:
-
Rasanya
masam
-
Menghantarkan
arus listrik
-
Jika
dilarutkan akan melepaskan ion hidrogen (H+)
-
Mengubah
lakmus biru menjadi merah
-
Bersifat
korosif terhadap logam
Asam dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu asam organik dan asam anorganik. Asam organik merupakan senyawa asam
karbon yang dihasilkan tumbuhan dan hewan. Sedangkan asam anorganik merupakan
asam yang dibuat dari mineral-mineral dan nonlogam. Asam aonrganik dalam
keadaan pekat biasanya korosif, dapat melukai kulit, dan dapat melarutkan logam
dengan cepat, bahkan kaca.
Penggunaan asam
Asam memiliki
berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam
dalam proses yang disebut "pengawetasaman" (pickling). Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin.
2. Basa
Dalam keadaan murni, basa umumnya
berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti
deodoran, obat maag (antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa. Basa adalah suatu senyawa yang jika
dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh
karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH.
Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi
nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida.
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa
adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang
memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan
istilah yang digunakan untuk basa kuat.
Basa dapat dibagi
menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa
sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan
dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Sifat-sifat Basa :
- Kaustik
- Rasanya pahit
- Licin seperti sabun
- Nilai pH lebih dari 7
- Mengubah warna lakmus
merah menjadi biru
- Dapat menghantarkan
arus listrik
- Menetralkan asam.
Indikator asam-basa ialah zat yang dapat
berubah warna apabila pH lingkungannya berubah. Apabila dalam suatu titrasi,
asam maupun basanya merupakan elektrolit kuat, larutan pada titik ekivalen akan
mempunyai pH=7. Tetapi bila asamnya ataupun basanya merupakan elektrolit lemah,
garam yang terjadi akan mengalami hidrolisis dan pada titik ekivalen larutan
akan mempunyai pH > 7 (bereaksi basa) atau pH < 7 (bereaksi asam). Harga
pH yang tepat dapat dihitung dari tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah
tersebut dan dari konsentrasi larutan yang diperoleh. Titik akhir titrasi asam
basa dapat ditentukan dengan indikator asam basa (Underwood, 1983). Indikator
yang digunakan harus memberikan perubahan warna yang nampak di sekitar pH titik
ekivalen titrasi yang dilakukan, sehingga titik akhirnya masih jatuh pada
kisaran perubahan pH indikator tersebut. Haryadi (1986)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Bahan dan Alat
Bahan :
o
Alkohol
o
Asam asetat
o
Asam sitrat
o
Akuades
o
Glukosa
o
Fruktosa
Alat :
o
Tabung Reaksi
o
Cawan plastic
o
Timbangan
o
Labu ukur
o
Pipet
B.
Prosedur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
No
|
Sample
|
PH
|
Keterangan
|
Foto
|
1
|
Alkohol
|
5,5
|
Asam *(seharusnya basa)
|
|
2
|
Fruktosa
|
4
|
Asam
|
|
3
|
Glukosa
|
4
|
Asam
|
|
4
|
Asam Sitrat
|
1
|
Asam
|
|
5
|
Asam Asetat
|
2
|
Asam
|
|
B.
Pembahasan
Setelah kami melakukan praktikum tentang pengujian sifat asam dan basa
pada senyawa organic menggunakan PH Paper Universal dan lima bahan organic
yakni alcohol, fruktosa, glukosa, asam sitrat dan asam asetat. Kami mendapatkan
hasil bahwa alcohol memiliki PH 5,5, Fruktosa 4, Glukosa 4, asam sitrat 1, asam
asetat 2 dan semua bahan merupakan senyawa asam. Hal ini dikarenakan saat kami
praktikum dan melakukan uji dengan memasukkan kertas PH ke dalam masing masing
bahan warna yang dihasilkan menunjukkan angka kurang dari 7 atau semuanya
merupakan asam.
·
Alkohol
Alkohol mempunyai gugus fungsi R – OH. Alkohol mudah larut dalam air karena dapat membentuk ikatan hidrogen. Alkohol dapat bersifa asam. Semakin panjang ikatan karbon maka akan semakin besar pH nya. Di sebutkan di atas bahwa
Alkohol merupakan asam dengan hasil praktikum di sebutkan alkohol mempunyai Ph
5,5, namun pada praktikum ini kami
melakukan kesalahan, mungkin karena faktor kontaminasi tabung yang kami gunakan
atau karena kami kurang teliti pada saat mengukur ph dengan ph paper, karena
pada alcohol yang dilakukan oleh praktikan rombongan dua alcohol adalah
bersifat basa dan menunjukkan Ph 11.
·
Asam
asetat
Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam asetat murni (disebut asam
asetat glasial)
adalah cairan higroskopis tak berwarna, Asam asetat
merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air
merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian
menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam
asetat merupakan pereaksi
kimia dan bahan baku industri yang penting. Dalam praktikum di
peroleh asam asetat memiliki pH 2
· Glukosa
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida
yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon
dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut
"cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa
berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya,
yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Struktur cincin berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif,
yang proporsinya 0.0026% pada pH 7. Trayek pH antara 5-7 (Petrucci,
1987), sedangkan hasil praktikumnya sendiri di peroleh pH 4.
· Fruktosa
Fruktosa (bahasa Inggris: fructose, levulose, laevulose)
adalah gula sederhana (monosakarida) yang ditemukan di banyak jenis makanan dan
merupakan salah satu dari tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan galaktosa.
Dengan di peroleh hasil praktikum fruktosa asam dengan pH 4.
·
Asam sitrat
Merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah
tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan
bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan
sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalamsiklus
asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalammetabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai
zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan. Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan
sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot
kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel
informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat. Dan pada
praktikum ini PH asam sitrat adalah 1.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami lakukan dapt disimpulkan bahwa bahan
senyawa organic yaitu, glukosa, fruktosa, asam asetat dan asam sitrat merupakan
senyawa yang bersifat asam, karena pada kertas PH universal ditunjukkan angka
kurang dari 7. Yaitu glukosa 4, fruktosa 4, asam aseteat 2 dan asam sitrat 1.
Sedangkan pada alcohol praktikan rombongan 1 didapatkan Ph 5,5 yang bersifat
asam, padahal alcohol itu bersifat basa seperti yang dilakukan oleh praktikan
rombongan dua dengan ph 11. Kesalahan praktikan rombongan 1 mungkin dikarenakan
terjadi kontaminasi pada tabung reaksi yang digunakan.
B.
Saran
1. Dalam melakukan praktikum ini, perlu di tingkatkan lagi kerja sama antara
setiap anggota dalam setiap kelompoknya masing-masing.
2. Seharusnya praktikan berhati hati dan teliti saat
menggunakan ph paper, dan sebelumnya mencuci bersih agar tidk terjadi
kontaminasi.
3. Sebaiknya kuis dilakukan setelah praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Harjadi, 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Gramedia,
Petrucci,
Ralph H. 1987. Kimia Dasar. Bandung.: Erlangga.
Underwood, A.L. dan Day, R.A., 1984. Analisa Kimia. Jakarta : Erlangga.
Vogel.
1982. Analisa Anorganik Kualitatif. Jakarta.: Kalman Media Pusaka.
haii cantiik
ReplyDeletemakasih kak,,ini membantu tugas teks rekaman percobaanku banget,,
ReplyDeleteBermanfaat banget kak... Kebetulan aku juga di Unsoed, tapi masih baru jadi belum banyak ngerti tentang cara membuat laporan praktikum seperti ini.
ReplyDelete