-->

Thursday, December 31, 2015

Terselip doa perubahan

Assalammu’alaikum Warahmatullah..
Tak dipungkiri ya kawan, bumi ini akan terus menua. Dalam hitungan Masehi kita memasuki 2016, dalam hitungan Hijriyah kita sudah mencapai 1937. Lalu bagaimana zaman sejarah dulu yang sering dituliskan di banyak buku dengan mencantumkan tahun sebelum masehi (biasa disingkat SM).

Maha Kuasa Allah, Dialah yang menciptakan Langit, Bumi dan Segala yang berada di dalamnya (terjemahan doa tahajjud). Tak ada yang mengetahui sampai kapan bumi ini berputar bukan? Saat ini masih kita injak dengan penuh angkuh..

saat ini masih juga kita berani menatap langit seolah takkan jatuh
menapaki tempat yang jauh dari keimanan
Subhanallah.


Aku. Kali ini di umurku yang sudah 22 tahun (dalam Hijriyah) takkan lagi mengulang kesalahan yang sama, InsyaaAllah.

bagaimana denganmu kawan? Apasih yang kalian lakukan selama 2015 ini?

Mungkin bisa dibilang sudah cukup dewasa umurku jika dulunya aku hanya anak2 yang selalu dekat dengan orangtuanya, tapi aku sadar seiring waktu yang menggerogoti usiaku aku harus semakin mandiri, aku harus terus memperbaiki diriku.

Jika saja aku bisa melihat video hidupku diputar selama satu tahun ini, ataupun tahun-tahun sebelumnya. Mungkin saat itu juga aku menangis akan banyak khilafku.. ya meski video itu belum habis terputar. Aku tersadar betapa baanyak sekali salahku yang tak hanya ditahun ini, tapi dulu juga. Siapa sih manusia yang tak luput dari dosa?
Aku tak berani menjamin diriku tak luput dari dosa setahun ataupun sepuluh tahun lagi.. tapi aku sudah yakin akan diriku untuk terus memperbaiki diri. Hey, fika. Tulisan absurd macam apa ini?!
Entahlah.. aku terus berkecamuk dengan hatiku sendiri.

Satu hal yang sangat aku takutkan di 2015  adalah kesalahanku yang tanpa aku sadari, yang sungguh tanpa aku ketahui sudah membuat orang tersebut juga bersalah karenaku. Aku merasa sudah sangat sangaaat bersalah sekali. Sungguh aku minta maaf sungguh aku seperti sudah menjatuhkan.
Hey fik, kamu tak sesalah itu, aku juga bersalah, aku membuatmu sakit hati, kecewa dan kehilangan kepercayaan padahal dikiranya selalu jujur. Sudahlah... hmm

aku sudah memaafkan karena aku ingin tenang, aku lebih baik berdiam dibandingkan aku marah, aku ebih baik menjauh dibanding terus melakukan hal yang belum tentu baik nantinya. Karena akupun tak tahu :’)


Terimakasih atas penyadaran ini, Ya Allah terimakasih atas banyak sekali hidayah yang kau berikan di 2015 ini, terimakasih Engkau mendatangkan orang-orang terbaik yang bisa menjadi perantara dalam perbaikan diriku. Aku tak bisa berhenti menangis pada setiap sepertiga malamku Ya Robb, mengingat begitu luar biasanya kuasaMu, betapa mahalNya kasihMu, sehingga Kau mengujiku dengan ujian yang seberat tahun 2015 ini. Mengenal sebuah fitrah yang luar biasa dahsyat.. mengenal sebuah kesedihan dengan tubuh ibuku di ruang ICU, Mengenal orang-orang yang terus mendekatkan diriNya padaMu.

Allahu Robbi, aku bukan sebaik-baiknya wanita, aku pun tak luput dari dosa. Namun aku juga tak ingin menyentuh api neraka. Tolong istiqomahkan diriku... aku sadar orang-orang yang datang kepadaku juga adalah pilihanMu, mereka.. teman teman terbaikku yang sudah tentu Kau seleksi untuk membantuku menuju diriMu.

Ya Allah, jika benar seorang wanita hanya memiliki 2 pilihan.
“Menjadi sebaik-baiknya perhiasan atau Menjadi seburuk-buruknya fitnah”

maka aku ingin menjadi pilihan yang pertama Ya Allah... Menjadi sebaik-baiknya Perhiasan, walau mungkin aku tau aku tak semengkilap perhiasan seperti ibunda Khadijah. Tapi aku mau belajar.


Aku terus berdoa agar orang-orang didekatku, orang-orang yang mengenalku pun bisa terus memperbaiki dirinya. Memang benar BERUBAH ITU MUDAH, tapi ISTIQOMAH ITU SULIT.

Ingat, bumi sudah tua kan? Jangan hanya berani tanya kapan nikah? Kamu siap?

coba tanya, kapan mati? Kamu siap? ^^
sembunyikan kebaikanmu, sebagaimana kamu ingin kesalahanmu disembunyikan.

Wassalammualaikum..

No comments:

Post a Comment