Rabu Kliwon, ya. Dulu aku lahir di hari tersebut tepat di 15 Juni. Hari ini
juga aku mendapatkan sebuah pernyataan dari ibu dan bapak via telepon, yang
ternyata selama ini mereka menutupi nya dariku, iya dari anaknya
yang jauh yang bertujuan menuntut ilmu demi menaikkan derajat keluarga
ini. “map baru bilang, ibu takut kamu drop”
Sedikit aku
gemetar memegang handphone lama ini, air mataku juga jatuh
tapi aku menutup suara tangisku ditelpon. Aku dengarkan dengan baik suara ibu
yang tampaknya bahagia itu.
Kudengar darinya
Ternyata sudah sebulan lebih bapak tidak boleh bekerja lagi. Entahlah
perusahaan macam apa itu aku benar benar tak mengerti tentang hukum di
Indonesia. Karyawan lama yang sejak dulu mengabdi ‘dibersihkan’ dan
digantikan dari yayasan, tepatnya 19 Mei PaKar (Pak Kardiman) menganggur
dirumah.
Apa reaksiku?
Seketika aku teringat 7 Juni lalu ketika bapak kesini membawakan mangga
untukkku karena takut anaknya ini nggak kebagian? Itu berarti bapak pun udah
gak kerja, tapi bapak sama sekali gak cerita sama
aku, dan aku? Aku malah sibuk sama kegiatanku sendiri dari pagi sampai sore di
kampus, dari jaga pendaftaran seminar, presentasi di gedung rektorat, dan
itupun aku sudah melalaikan rapat dewan redaksi untuk berita edisi Juni.
Bapak hanya
tidur dikosanku, *nangis* dan hening.. ketika aku sampai.
Bapak, kamu ini
siapa?
Mengapa engkau
sabar sekali dengan kenyataan yang pahit, tapi kau mengunjungiku dengan senyum,
kau sukses menyembunyikan bahwa kamu tidak lagi bekerja.
aku kagum sama
bapak,
Disampingnya
lalu aku tidur. Aku melihat dirinya yang tak lagi muda seperti dulu. Aku
seperti orang bodoh yang berada jauh dari orangtua dan tidak bisa menebak
keadaan, bahkan aku pun tidak curiga, karena bapak mengekspresikan dirinya seperti biasa.
Bapakku adalah
satpam di salah satu Bank Indonesia sejak 1991. Aku sudah sangat bersyukur
dengan itu, dan aku tahu pasti selama 23 tahun bapak bekerja pun tak pernah
dapat kenaikkan gaji. Tapi dia adalah laki laki yang sabar, dia selalu
tersenyum, dia menyembunyikan masalah dari anak anaknya lalu dia hadir lagi
dengan kabar yang sangat menggembirakan.
Alhamdulillah,
kata ibu hari ini bapak resmi bekerja lagi, ini juga berkat seorang temannya
yang sangat tahu bapak, tahu pengalaman bapak yang bekerja selam lebih dari 2
dasawarsa = 2 dekade = 1 per 5 abad. menjadi satpam. Tiga hari yang lalu ibu
mengatakan kegelisahannya, bapak sedang training menjadi
satpam di perusahaan yang berbeda. Tentu saja bapakku itu diterima dari 9 orang pelamar lain yang juga sudah tak muda, bapakku
kan hebat, dia itu satpam berpengalaman ;’)
Secara tidak
sengaja kegembiraan ini juga muncul di nuraniku, teringat sepulang kuliah tadi
aku mendapatkan kado dari mba Ayu Kinanti, dan mba Chesarani (guru). Hahaaa ya
dia guru vokalku, vocal bernyanyi yang aku andalkan ketika aku berada dikamar
mandi. Tidak percaya? Suaraku bagus lho #hahaa. Oh ya Selain itu kemarin adik
kelasku Rizki Putri Aprili juga sempat datang mengunjungiku sendiri, dan bahkan
ia berjalan kaki demi memberiku sebuah hadiah ulangtahun. Subhanalllah.
Terimakasih Ya
Allah, banyak hikmah yang bisa aku pelajari di akhir bulan menuju ujianku.
Aku beruntung
berada disekitar mereka yang sangat perhatian denganku, teman kosanku yang
selalu memberiku kue ulangtahun, serta kejutan. Adik kelasku. Teman Agrica.
Teman ITP 2012. Dan semua yang sudah masuk dalam lingkaran hidupku. Sehingga
aku tetap nyaman dimanapun walaupun jauh dari keluarga, Aku saaangat bersyukur.
Dengan banyak
kekuranganku disini, tapi mereka tetap memahamiku. Ya inilah aku.
Aku tak pernah malu berkata jujur, mungkin aku juga sering menyakiti
seseorang dengan kejujuranku. Aku juga terkadang pelit (apalagi soal makanan
#hahaha) ya itu karna aku juga butuh,
aku juga
sangat katro, padahal aku tinggal di bekasi sebelum kuliah. Tapi
aku benar benar tidak modern, bahkan aku juga tidak pernah makan
direstoran terkenal ayam nya dengan keluarga, aku tidak update dengan
kemewahan dunia di pusat perbelanjaan, sehingga memang mungkin aku terlalu
pendiam ketika diajak temanku pergi ke tempat tempat seperti itu.
Yang aku tahu,
aku harus menghemat uangku.. uang pemberian bapak yang susah susah cari kerja,
aku rutin menabung dicelengan hijauku kalau uang itu masih rapih dan tidak
kucel.
Yang aku tahu,
aku sekarang hidup dilingkungan kampus, aku adalah anak beasiswa, aku paham
benar itu, aku harus membuktikannya. aku juga harus barpakaian sopan, baju baju
terbaikku aku pakai ketika kuliah. Ini wajar kan?
Bahkan aku
pernah mendengar sebuah survey,
orang tidak
mampu, tidak layak dan miskin sekalipun ketika ia masih mempunyai rasa malu
ketika pergi ketempat resmi, maka ia akan sopan pakaiannya, ia akan
mengeluarkan pakaian terbaiknya dan menaga kehormatan dirinya.
Bukan maksudku
ingin tampil sama dengan orang kaya, aku hanya mengimbangi diriku dengan
lingkungan yang memang diharuskan sopan, walaupun itu juga masih bisa terlihat
perbedaannya dengan orang kaya.
Sederhana itu
istimewa menurutku, ia bisa sewaktu waktu bersama merasakan bagaimana
ketidakmampuan, tapi ketika ia bosan sewaktu waktu ia juga bisa merasakan
bagaimana kemampuan. (fika puspita)
Alhamdulillah.
Semua karya ini
terinspirasi dari PaKar, bapakku yang luar biasa.
Pak, tenang
anakmu ini masih sederhana kok, salam Hangatku dari jauh untuk Bapak, Ibu dan
Dedek.
Fika Puspita.
Purwokerto
(Back
song à Instrumen Yiruma – Kiss The Rain :)
No comments:
Post a Comment