Bapak, mangga ini akan jadi kado yang mengharukan

Aku, mahasiswi semester empat yang lagi sibuk-sibuknya praktikum, deadline, rapat daaaaaan lain sebagainya harus pinter pinter ‘manage’ waktu, gimana engga? Waktuku terbatas dalam sehari karena tinggal dikosan serba disiplin ini, aku mesti pulang bagaimanapun caranya karena tugasku hanya bisa dikerjakan dikamar (hijau) ini.

sekitar sebulan yang lalu aku pulang ke bekasi, ketemu bapak, ibu sama dedek jelek. Tapi ini menyedihkan, aku udah kangen---ehh sepertinya mereka lebih kangen sama aku, Ini semua karena pohon mangga !!

Ya, pohon mangga itu untuk kesekian kalinya berbuah (lagi) pada saat posisiku tidak di bekasi (lagi) ‘ya, ibu gak tega masa tetangga pada dapet mangga kita tapi anak anak ibu gak dapet’ kata mami, umi, ibuk, simbok (semua pernah kupakai). Berhubung Juni ini aku juga bertambah umurnya jadi mangga adalah ‘kado’.

Jumat, 6 Juni 2014. Terjadwal jam 9 malam aku membantu dekorasi dikampus untuk Seminar Nasional dan Talkshow  besok dan sampai pagi (artinya aku harus mengungsi dikosan temen). Ba’da magrib aku makan, terus nyuci baju dan denger lagu, HAH* lagu itu ternyata HP ku bunyi (jarang banget bunyi). Pangggilan dari ibu ternyata tak terjawab, bunyi lagi dan akhirnya berhasil aku terima dengan susah payah nyari sinyal, terkejut !! sontak, air mataku langsung jatoh cepet banget, isakkanku pun terdengar hingga 2 teman menghampiriku (masih menelpon), ……………………tuuutt. Akhirnya selesai perbincanganku dengan ibu,

 kenapa kamu nangis? Bagaimana tidak? Apa dayaku besok?

Ibu bilang

‘bapak lagi dijalan, barusan dapet bis palingan sekitar subuh sampe kosanmu,…….. tapi sebentar doang……. cuma ngirimin kamu Mangga dan makanan lain….. palingan numpang tidur…… ya sore itu bapak langsung pulang…….. ya maap ibu ngasih tau dadakan…… bapak katanya hari minggu ada pengajian dirumah sini’

7 JUNI JADWALKU

Posisi Publikasi Pendaftaran. YA !! BESOK ACARA SEMINAR NASIONAL DAN TALKSHOW.  Sedangkan bidangku Cuma 3 orang (termasuk aku). jadwalku dari jam 6.00 sampai 15.00 WIB. Zuhurnya aku izin Presentasi PMW di Gedung Widyatama UNSOED.

Sekuat hati, sekuat tenaga akhirnya jam setengah delapan itu aku bantu anak dekorasi di kampus, aku juga menyempatkan izin pada atasan atasanku di panitia. Masih dalam raut muka gembel dan mata merah. #krak patah !! ulahku, akibat konsentrasi buyar aku mematahkan frame untuk Juri AFC besok, adddddduhhh aku harus gimana? (dalam hati sambil deg degan) gimana menurutmu? Itu frame piagam untuk CHEF AGUS MASTERCHEF 2. Benar benar payah aku hari ini *sambil mengetik sms menyembunyikan tanganku yang gemetar* langsung saja aku jujur pada anak Dekorasi. Bla.. bla.. bla..

Aku masih kepikiran, kalau kata orang aku namanya lagi galau…

BAPAK BAGAIMANA? Aku bingung…. Ya Allah, bagaimana?

Aku ingin bersama bapak yang Cuma sebentar disini, yang udah repot repot bawain kado mangga buatku, tapi gak mungkin aku meninggalkan tanggungjawab juga, gak mungkin aku ngecewain temen temen juga untuk presentasi.

Bapak, kalau bapak baca ini bapak harus tau, anakmu ini penuh rasa khawatir sama bapak, bapak tau? Fika kasian sama bapak. Bapak kenapa gak atur jadwal dulu sama fika? Bapak kenapa segitu semangatnya ketemu fika? Segitu semangatnya ngasih mangga dari pohon depan gubuk kita karena takut fika gak kebagian? Bapaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkk fika sedih… ;’(

Bapak tau? Fika gak mau bapak kecewa karena nanti akhirnya bapak sendirian nunggu aktivitas fika, padahal bapak jauh jauh kesini buat nemuin fika, tapi fika malah sok sibuk sama kegiatan fika.

Pak…. Fika sayaang bapak, terimakasih buat semua pemberian bapak, hati hati dijalan ya pak, semoga besok fika bisa ‘mengandalkan’ waktu untuk berlama lama dengan bapak.

Terimakasih rindu, ini kado yang mengharukan.

Beruntunglah temen temen yang posisinya tidak jauh sama orang tua, kalian harus banyak bersyukur karena pasti Bapak Ibu kalian sangat menyayangi kalian, sangat rindu pada kalian walaupun bahkan setiap hari bertemu kalian.

Fika Puspita, bersama waktu, bersama rindu dan haru.