LAPORAN KIMIA DASAR II
ACARA 3
REAKSI
ESTERIFIKASI
Oleh :
Fika Puspita
(A1M012001)
Rombongan 1
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
JURUSAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
PURWOKERTO
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Reaksi
esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara
suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Suatu reaksi pemadatan untuk
membentuk suatu ester disebut esterifikasi. Esterifikasi dapat dikatalis oleh
kehadiran ion H+. Asam belerang sering digunakan sebagai sebagai suatu
katalisator untuk reaksi ini. Nama ester berasal dari Essig-Äther Jerman,
sebuah nama kuno untuk menyebut etil asam cuka ester (asam cuka etil).
Pada skala
industri, etil asetat di produksi dari reaksi esterifikasi antara asam asetat
(CH3COOH) dan etanol (C2H5OH) dengan bantuan
katalis berupa asam sulfat (H2SO4) dan inilah yang dilakukan
pada praktikum kali ini.
Etil asetat
adalah pelarut polar menengah yang volatil (mudah menguap), tidak beracun, dan
tidak higroskopis. Etil asetat dapat melarutkan air hingga 3% dan larut dalam
air hingga kelarutannya 8% pada suhu kamar. Kelarutannya meningkat pada suhu
yang lebih tinggi. Namun, senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandung
asam dan basa. Etil asetat, yang juga dikenal dengan nama acetic
ether, adalah pelarut yang banyak digunakan pada industri cat, thinner,
tinta, plastic, farmasi, dan industri kimia organik.
B. Tujuan
Membuat etilasetat dari reaksi antara alcohol dan asam asetat dengan
katalisator asam sulfat
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Reaksi Esterifikasi
Reaksi
esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks sebuah asam
karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam. Asam yang digunakan sebagai
katalis biasanya adalah asam sulfat.
Pembentukan
ester melalui asilasi langsung asam karboksilat terhadap alkohol, seperti pada
esterifikasi Fischer lebih disukai ketimbang asilasi dengan anhidrida asam (
atom yang rendah) atau asil klorida (sensitif terhadap kelembapan). Kelemahan
utama asilasi langsung adalah konstanta kesetimbangan kimia yang rendah. Hal
ini harus diatasi dengan menambahkan banyak asam karboksilat, dan pemisahan air
yang menjadi hasil reaksi. Pemisahan air dilakukan melalui distilasi
Dean-Strak atau penggunaan saringan molekul.
Dalam
ilmu kimia, ester adalah campuran organik dengan simbol R’ yang menggantikan
suatu atom hidrogen atau lebih. Ester juga dibentuk dengan asam yang tidak
tersusun teratur; sebagai contoh, dimetil sulfat yang juga disebut “asam
belerang, dimethyl ester” (Anonim, 2006).
Penamaan ester hampir menyerupai dengan penamaan basa; walaupun tidak benar-benar mempunyai kation dan anion, namun memiliki kemiripan dalam sifat lebih elektropositif dan keelektronegatifan. Suatu ester dapat dibuat sebagai produk dari suatu reaksi pemadatan pada suatu asam (pada umumnya suatu asam organik) dan suatu alkohol ( atau campuran zat asam karbol), walaupun ada cara-cara lain untuk membentuk ester. Pemadatan adalah suatu jenis reaksi kimia di mana dua molekul bekerja sama dan menghapuskan suatu molekul yang kecil, dalam hal ini dua gugus OH yang merupakan hasil eliminasi suatu molekul air(Clark, 2002).
Suatu reaksi pemadatan untuk membentuk suatu ester disebut esterifikasi. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H+. Asam belerang sering digunakan sebagai sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Nama ester berasal dari Essig-Äther Jerman, sebuah nama kuno untuk menyebut etil asam cuka ester (asam cuka etil) (Anshory, 2003).
Ester dapat dibuat oleh suatu reaksi keseimbangan antara suatu alkohol dan suatu asam karbon. Ester dinamai menurut kelompok alkil dari alkohol dan kemudian alkanoat (bagian dari asam karbon). Sebagai contoh, reaksi antara metanol dan asam butir menghasilkan ester metil butir C3H7-COO-CH3 seperti halnya air. Yang paling sederhana adalah H-COO-CH3,metil metanoat. Karena ester dari asam yang lebih tinggi, alkana menyebut dengan - oat pada akhiran. Secara umum Ester dari asam berbau harum meliputi benzoat seperti metil benzoat (Anonim, 1995). Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol (Fessenden, 1982).
Penamaan ester hampir menyerupai dengan penamaan basa; walaupun tidak benar-benar mempunyai kation dan anion, namun memiliki kemiripan dalam sifat lebih elektropositif dan keelektronegatifan. Suatu ester dapat dibuat sebagai produk dari suatu reaksi pemadatan pada suatu asam (pada umumnya suatu asam organik) dan suatu alkohol ( atau campuran zat asam karbol), walaupun ada cara-cara lain untuk membentuk ester. Pemadatan adalah suatu jenis reaksi kimia di mana dua molekul bekerja sama dan menghapuskan suatu molekul yang kecil, dalam hal ini dua gugus OH yang merupakan hasil eliminasi suatu molekul air(Clark, 2002).
Suatu reaksi pemadatan untuk membentuk suatu ester disebut esterifikasi. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H+. Asam belerang sering digunakan sebagai sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Nama ester berasal dari Essig-Äther Jerman, sebuah nama kuno untuk menyebut etil asam cuka ester (asam cuka etil) (Anshory, 2003).
Ester dapat dibuat oleh suatu reaksi keseimbangan antara suatu alkohol dan suatu asam karbon. Ester dinamai menurut kelompok alkil dari alkohol dan kemudian alkanoat (bagian dari asam karbon). Sebagai contoh, reaksi antara metanol dan asam butir menghasilkan ester metil butir C3H7-COO-CH3 seperti halnya air. Yang paling sederhana adalah H-COO-CH3,metil metanoat. Karena ester dari asam yang lebih tinggi, alkana menyebut dengan - oat pada akhiran. Secara umum Ester dari asam berbau harum meliputi benzoat seperti metil benzoat (Anonim, 1995). Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol (Fessenden, 1982).
Etil
asetat
Etil asetat adalah cairan
jernih, tak berwarna, berbau khas, yang bagian terbesarnya terdiri dari etil
asetat dengan rumus CH.gCOO CzHs dan terutama digunakan sebagai pelarut tinta, perekat, resin.
Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus
empiris C2H5OC(O)CH3. Senyawa ini merupakan
ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini berwujud cairan tak berwarna,
memiliki aroma khas. Senyawa ini di produksi dalam skala besar sebagai
pelarut. Etil asetat adalah pelarut polar menengah yang volatil (mudah
menguap), tidak beracun, dan tidak higroskopis. Seperti kebanyakan reaksi aldehida dan keton,
esterifikasi suatu asam karboksilat berlangsung melalui serangkaian tahap
protonasi dan detonasi. Oksigen karbonil diprotonasi, alkohol nukleofilik
menyerang karbon positif dan eliminasi air akan menghasilkan ester.
Etil asetat disintesis melalui reaksi esterifikasi
fischer dari asam asetat dan ethanol, biasanya disertai katalis asam seperti
asam sulfat.
Etanol
Etanol disebut juga etil alkohol, alkohol murni,
alkohol absolut atau alkohol saja adalah sejenis cairan yang mudah menguap,
mudah terbakar, tidak berwarna dan merupakan alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Etanol adalah suatu obat rekreasi yang
paling tua. Etanol banyak digunakan sebagai pelarut sebagai bahan – bahan
kimia yang di tunjukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah
pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat–obatan. Dalam kimia etanol
adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa
kimia lainnya. Dalam sejarahnya ethanol telah lama di gunakan sebagai bahan
bakar. Sifat fisika dan kimia etanol sebagai berikut. Etil asetat juga
mempunyai Rumus molekul etanol C2H5OH atau rumus empiris
C2H6O. Sifat-sifat fisik Etanolantara
lain :
1. Massa molekul
relatif
: 46,07 gr/mol.
2. Titik
beku
: -114,1oC.
3. Titik didih
normal
: 78,32oC.
Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti
bahwa karbon yang berikatan dengan gugus Hidroksil paling tidak memiliki 2
Hidrogen atom yang terikat dengannya juga. Reaksi kimia yang dijalankan oleh
ethanol kebanyakan pada fungsi gugus Hidroksil.
Asam Sulfat
( H2SO4 )
Asam Sulfat ( H2SO4 )
merupakan asam mineral ( Anorganik ) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada
semua perbandingan, asam sulfat mempunyai kegunaan dan merupakan salah satu
produk utama industri kimia. Walaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat
dibuat, ia akan melepaskan SO3 pada titik didihnya dan
menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih stabil untuk disimpan dan
merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum. Asam sulfat 98% pada umumnya
disebut sebagai asam sulfat pekat. Berikut adalah sifat-sifat asam
sulfat.Sifat – sifat Asam Sulfat ialah :
1. Nama
sintesis
: Asam sulfat
2. Rumus
molekul : H2SO4
3. Massa
molar
: 98,078 gr/mol
4. Penampilan
: Bening, tidak berwarna, tidak berbau
5. Densitas
: 1,84 gr/cm3 , cairan
6. Titik leleh
: 10oC, 283 K, 50o F
7. Titik
didih
: 290o C, 563oK, 554oF
8. Kelarutan dalam
air : Bercampur penuh
9. Viskositas
: 26,7 CP pada 20oC
10. Klasifikasi
: Sangat korosif
11. Titik
nyala
: Tak ternyalakan
Asam Asetat
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah
senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma
dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.
Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH,
atau CH3CO2H. Asam asetat murni ( asam asetat glasial)
adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C.
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat yang larut dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain.
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat yang larut dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain.
Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai
pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan
sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai
6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang,
sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.
Sifat-sifat dari Asam Asetat ialah :
1. Nama
Sistematis : Asam etanoat, asam
asetat
2. Nama
Alternatif : Asam
metanakarboksilat, hidrogen asetat, asam cuka
3. Rumus
Molekul : CH3COOH
4. Massa
Molar
: 60,05 gr/mol
5. Titik
lebur
: 16,5 C
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
A. Bahan
dan Alat
Bahan :
o Larutan asam cuka pekat
o Alcohol 1 ml
o Larutan asam sulfat pekat
o Air
Alat :
o Tabung reaksi
o Tutup gabus
o Pipet tetes
o Pipet ukur
B. Prosedur
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No
|
Sample
|
Ditambah asam asetat 5 tetes
|
Setelah dipanaskan
|
Tabung ditutup aluminium
|
Gambar
|
1
|
1 ml alcohol 5 tetes asam
sulfat
|
Berbau menyengat dan
berwarna putih bening
|
Ada perubahan pada
volumenya
|
Tidak ada perubahan warna,
tidak menguap pada tabung yang ditutup
|
|
Campuran 1 ml alkohol dengan 5 tetes asam sulfat pekat
|
Ditambahkan dengan asam cuka pekat
|
Saat dipanaskan
|
Setelah dipanaskan
|
B. Pembahasan
Dari data pengamatan yang
telah kami dapatkan di laboratorim pada sample 1 ml alcohol ditambahkan dengan
5 tetes asam sulfat lalu ditambahkan 5 tetes asam asetat larutan tersebut tetap
berwarna putih bening dan berbau menyengat, lalu setelah larutan tadi
dipanaskan ada perubahan pada volumenya, setelah itu kami mengamati apabila
tabungnya ditutup dengan aluminium dan didinginkan lalu diencerkan dengan
banyaak air namun tetap saja tidak ada perubahan warna, dan tidak menguap juga
Ada
beberapa faktor yang mengakibatkan perubahan tersebut kurang diperhatikan.
Diantaranya yaitu warna larutan yang bening kurang mampu menunjukkan adanya
perubahan yang terjadi. Faktor yang lain seperti volume air yang ditambahkan
tidak disesuaikan, ataupun karena penggunaan pipet tetes yang tidak sesuai
dengan aturan.
Seharusnya
dari reaksi antara asam cuka bersama alkohol dan asam sulfat pekat yang telah
mengalami pendinginan setelah dipanaskan serta ditambahkan air secukupnya akan
memberikan hasil larutan etil asetat bersama hasil sampingnya yaitu air. Dalam
kasus ini, larutan yang terbentuk (etil asetat) akan menuju permukaan,
sedangakan larutan dibawahnya merupakan sisa asam dari asam karboksilat dan
alkohol yang membentuk air.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Larutan
etil asetat yang merupakan senyawa ester, dapat dibuat dengan cara mereaksikan
senyawa asam karboksilat dengan alkohol dengan katalis asam sulfat pekat.
Sesuai teori yang menyatakan bahwa ester merupakan senyawa yang memiliki ciri
khas bau yang masing-masing, dalam praktikum ini juga menghasilkan bau yang hampir
sama. Namun, bau khas tersebut akan menghilang ketika tabung reaksi menutupi
tabung reaksi tersebut.
Dari
hasil reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol ini akan menghasilkan hasil
samping berupa air bening.
B. Saran
1.
Seharusnya
setelah pratikum selesai setiap kelompok per acara menjelaskan sedikit
kesimpulan dari percobaannya agar laporan per acara bisa lebih mudah dipahami
2.
ketersediaan alat dan bahan yang
diperlukan kurang banyak,
harusnya memadai agar praktikum
dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang sudah di jadwalkan.
3.
Kuis
seharusnya diadakan setelah praktikum selesai.
4.
Kesulitan
kami saat membuat laporan adalah ketika lampiran foto, seharusnya untuk
praktikum selanjutnya harus ada pengkoordinir foto praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi ke IV. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Anonim. 2006. Ester-Wikipidea the Free Encyclopedia. GNU Free Documentation
License
Anshory, H. Irfan. 2003. Acuan Pelajaran Kimia. Jakarta.: Erlangga.
Clark,
Jim, 2002 (modified 2004). The Mechanism for the Esterification Reaction. http://www.chemguiede.co.us/organicprops/estermenu.html1#top (diakses pada 7 Juni 2013 pukul 19.43)
trims utk blog ini,sangat membantu sbg bahan referensi laporab praktikum
ReplyDeleteLumayan buat referensi nih. Terimakasih sudah dipost, sangat membantu buat anak anak kalangan SMA
ReplyDeletesy tertarik dengan templete yg anda pakai :)
ReplyDelete